Elon Musk Batal Beli Twitter, Kenapa?
CEO Tesla Elon Musk telah mengumumkan untuk batal beli Twitter seharga US $ 44 miliar atau sekitar Rs 652,6 triliun (kurs Rs 14.833). Musk membuat presentasi melalui pengacara dalam dokumen yang baru-baru ini diserahkan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (AS), juga dikenal sebagai SEC.
Dokumen SEC menyatakan bahwa Mask tidak membeli media sosial dengan logo “burung” karena Twitter melanggar banyak aturan selama proses negosiasi. Jadi mengapa Elon Musk membatalkan pembelian Twitter-nya?
4 Alasan Pembatalan dari Elon Musk
Setidaknya ada dua alasan utama bagi Mask untuk membatalkan perjanjian akuisisi Twitter, dan dua alasan lainnya.
- Jumlah Akun Bot dan Spam yang Tidak Diketahui
Alasan utama pembatalan akuisisi ini adalah banyaknya akun bot dan akun palsu (spam) di Twitter yang belum dapat dikonfirmasi oleh Elon Musk.
Pada Mei 2022, Twitter dan Musk berselisih soal data tentang akun bot dan spam yang beredar di platform microblogging. Awalnya, Twitter mengklaim bahwa jumlah akun bot/spam yang beredar di platform tersebut hanya 5% dari total 226 juta pengguna aktif per hari yang dapat dimonetisasi. Namun,
Musk curiga dengan data tersebut dan memperkirakan bahwa jumlah total akun bot / spam yang beredar akan mencapai 20% dari semua pengguna. Itu lima kali klaim Twitter. Karena itulah Musk meminta Twitter untuk membuktikan klaimnya. Mask mengancam akan membatalkan proses akuisisi Twitter karena Twitter belum memberikan data yang diminta Mask. Pada Juli 2022, sekitar dua bulan setelah Musk pertama kali meminta data tentang jumlah akun spam dan bot, Twitter masih tidak dapat melakukannya.
Twitter dianggap melanggar kewajiban akuisisinya karena tidak dapat memberikan data akurat tentang jumlah akun spam dan bot. Akibatnya, Elon Musk membatalkan pembelian Twitter.
- Memberhentikan Karyawan Twitter Tanpa Persetujuan Musk
Elon Musk memutuskan untuk tidak membeli Twitter karena kebijakan pensiunnya (PHK) dan penangguhan karyawan baru Twitter baru-baru ini.
Menurut laporan dari The Wall Street Journal (WSJ), perusahaan microblogging telah mengurangi departemen rekrutmennya sebesar 30%, atau sekitar 100 karyawan. Menurut Ringler, kebijakan ini melanggar perjanjian pembelian Twitter Elon Musk. Ini karena Twitter perlu mendapatkan persetujuan Mask sebelum mengubah transaksi saat ini, termasuk kebijakan PHK.
- Harga Saham Twitter Turun
Selain dua alasan utama yang sudah disebutkan, turunnya harga saham Twitter dinilai menjadi faktor eksternal batalnya akuisisi ini. Dalam sesi perdagangan Jumat (8 Juli 2022), saham Twitter ditutup di level $36,81. Dibandingkan dengan harga saham Twitter pada 25 April, ketika perusahaan menerima tawaran Mask $51,7, harga turun hampir 29 persen.
Pada 13 April, saat Elon Musk menawar untuk membeli Twitter seharga US$44 miliar atau sekitar Rp652,6 triliun (kurs Rp14.833). Dari segi harga beli, berarti Musk membeli saham Twitter seharga $54,20. Harga saham Twitter pada bulan April umumnya berkisar antara $44,48 hingga $50,98 per saham. Harganya sekitar $4-10 berbeda dengan harga yang diperkirakan oleh Mask.
Namun sejak Mei hingga awal Juli, harga saham Twitter justru turun ke level $35 hingga $40. Harga saham Twitter terus bergerak menjauh dari harga $54,20 yang ditetapkan oleh Mask. Hal ini akan mengakibatkan nilai akuisisi Mask terhadap Twitter dianggap mahal.
- Sumber Pendanaan
Seperti yang disebutkan sebelumnya, Elon Musk telah menawarkan untuk membeli Twitter dengan harga besar senilai $ 44 miliar. Namun sejauh ini, tidak jelas apakah Mask benar-benar memiliki cukup uang untuk mengambil alih Twitter. Namun, setidaknya ada tiga sumber pendanaan yang perlu Anda gunakan untuk membeli Twitter.
Lalu, Apa yang Dilakukan Pihak Twitter?
Mengenai pembatalan tersebut, Twitter menggugat Mask dan mengatakan akan memastikan bahwa tim Twitter akan terus bekerja untuk menyelesaikan proses perdagangan dan pembelian platform oleh Mask.
Sebelumnya, Komisi Twitter mengeluarkan pernyataan yang meminta Musk untuk melaksanakan perjanjian merger. Menurut CNN Business, kata “paksa perjanjian” dalam pernyataan itu berarti bahwa Twitter siap untuk menuntut Mask dan mendesaknya untuk bertindak atas dasar akuisisi. Jika Musk tidak melanjutkan perjanjian, ia harus membayar denda setara dengan US$ 1 miliar atau Rs 14,6 triliun.
Bagaimana Pendapatmu?
Bagikan dengan Kami!
OESMAN, One Stop Marketing Solution.