Bisnis jadi Panas karena Naiknya Harga Minyak Goreng
Kenaikan harga minyak goreng beberapa pekan terakhir memberi sinyal bahwa inflasi harga pangan mulai meningkat. Menteri Keuangan Sri Mulyani mewaspadai sejumlah faktor yang dapat mengerek kenaikan harga pangan pada tahun ini.
Naiknya harga minyak goreng yang terus signifikan mulai mencekik bisnis dalam negeri. Bahkan di Gorontalo, harga minyak menembus Rp 26.450 per kg
Menteri Keuangan Sri Mulyani mewaspadai sejumlah faktor yang dapat mengerek kenaikan harga pangan pada tahun ini. Sri Mulyani menyebut inflasi sepanjang tahun lalu stabil, bahkan di bawah target pemerintah tahun lalu di 2-4%. Inflasi bulanan pada Desember 2021 tercatat 0,57%, sedangkan inflasi sepanjang 2021 hanya sebesar 1,87%. Meski demikian, Sri Mulyani melihat tekanan harga komoditas tampaknya mulai tertranmisiskan ke kenaikan harga pangan.
Kenaikan harga sejumlah bahan pangan meningkat di penghujung tahun 2021 dan masih berlangsung di awal tahun ini. Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) mendata, harga minyak goreng naik 30% sepanjang 2021 ke kisaran Rp 18.000 – Rp 20.000 per liter. Kenaikan harga tersebut terutama didorong kenaikan harga CPO dunia yang diramal masih akan bertahan hingga pertengahan tahun ini.
BACA JUGA : Aktif di instagram bisa datangkan passive income? Yuk ketahui caranya!
Sejumlah Usaha Kecil Menengah (UKM) dan industri kecil mulai terdampak serta mengeluhkan harga minyak yang melambung tinggi karena keuntungan yang merosot tajam.
Untuk menurunkan harga minyak goreng, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan kini menetapkan kebijakan satu harga minyak goreng sebesar Rp 14.000 per liter untuk kemasan 1 liter, 2 liter, 5 liter, hingga 25 liter yang dikhususkan untuk penggunaan rumah tangga dan usaha mikro dan kecil. Aturan ini berlaku mulai hari ini hingga 18 Juli.
Bisnis jadi Panas karena Naiknya Harga Minyak Goreng. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Desember sebesar 0,57% secara month-to-month (mtm), merupakan kenaikan harga tertinggi dalam dua tahun terakhir. Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tinggi pada Desember terutama disumbang oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau. Kelompok ini memiliki andil 0,41%. Inflasi kelompok makanan, minuman dan tembakau 1,61% mtm dan 3,09% secara yoy.
Meskipun tidak ada aturan resmi, mari hindari panic buying minyak satu harga demi kesejahteraan bersama.
Apakah usahamu terdampak harga minyak goreng? Bagikan opinimu di kolom komentar!