Indonesia masih menguji coba teknologi telekomunikasi 5G, bahkan banyak wilayah Indonesia yang belum tersentuh jaringan 4G, tetapi negara lain sudah siap-siap menerapkan 6G.
Sejumlah negara mulai mendaftarkan hak paten dalam penggunaan jaringan 6G. Tiongkok telah mendaftarkan 13.449 paten atau 35% dari total 38.032 paten 6G di dunia. Negara lainnya pun menyusul, seperti Amerika Serikat (6.926 paten), Eropa, (4.933 paten), dan Jepang (4.756 paten).
Dalam laporan CNIPA, China membuat banyak paten soal 6G. Dari total 38 ribu paten dunia, 35% diantaranya berasal dari perusahaan China atau 13.449 paten berisi konsep dan gagasan mengenai generasi ke-6 itu, dikutip dari The Sun, Rabu (2/6/2021). Jumlah paten asal China itu jauh dari peringkat kedua yakni Amerika Serikat. Dari total seluruh paten, 18% nya berasal dari negara Paman Sam itu.
Sementara itu, pengembangan 6G juga dilakukan di Uni Eropa. Wilayah tersebut melakukan bersama-sama agar tidak hanya satu negara saja yang akan mendapatkan keuntungan besar nantinya. Soal kecepatan, 6G akan membawa 100 kali kecepatan daripada yang dihadirkan 5G. Hebatnya, 6G juga dapat mencakup bawah air hingga luar angkasa. Dengan 5G, pengalaman untuk mengunduh film juga meningkat sehingga bisa diselesaikan hanya hitungan detik serta digunakan untuk mobil self-driving. Saat 6G sudah hadir, diperkirakan bisa membawa industri untuk level selanjutnya. Selain itu militer dunia juga akan mendapat dukungan dengan hadirnya 6G yakni melalui teknologi berkecepatan tinggi. Kecerdasan buatan pun diharapkan bisa memainkan peran besar nantinya.
Sementara di Indonesia jaringan internet 5G masih dalam tahap uji coba. Estimasi pemerataan jaringan tersebut diperkirakan memakan waktu 8-10 tahun di seluruh wilayah. Pemerintah pun masih fokus memperluas cakupan 4G, sebab terdapat 12.548 desa belum tersentuh internet hingga akhir 2020.
Menurut pendapat beberapa ahli kemampuan Indonesia baru saja 5G , Negara maju sudah bersiap 6G.download 6G bisa mencapai 1 TB per detik atau sama dengan 142 jam film/detik, dan kecepatannya sekitar 100 kali kecepatan 5G. Dengan lateni/jeda waktu pengiriman data hanya 0,1 milidetik.
Begitu pula dengan pita spektrum gelombang sinyal berkisar 300-3.000 gigahertz (GHz), sedangkan 5G hanya berfrekuensi 30-300 GHz. Spektrum tersebut bersifat paralel dengan spektrum frekuensi. Jaringan 6G mendorong adopsi teknologi baru, seperti hologram, realitas tertambah (AR), dan realitas virtual (VR).
Jaringan 6G pertama diharapkan akan memberikan peningkatan kecepatan, kapasitas, dan latensi lebih daripada 5G. Selain itu, pusat inovasi itu juga menargetkan teknologi integrasi antara kecerdasan dan penggunaan jenis spektrum baru, seperti pita terahertz.feb.