Industri ekonomi digital di Tanah Air tak bisa dipungkiri melesat cepat. Sepanjang 2021 ini saja, sudah ada dua pendatang baru perusahaan rintisan (startup) di Indonesia dengan nilai valuasi jumbo di atas US$1 miliar. Istilah populernya, unicorn.
Kawasan Asia Tenggara sendiri menjadi magnet baru bagi perusahaan venture capital untuk menggelontorkan modalnya bagi startup potensial. Per Juni 2021 tercatat ada 16 unicorn+decacorn di Asean. Angka ini terbilang besar untuk ukuran global.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G. Plate mengatakan, Indonesia kini telah memiliki delapan unicorn dalam Industri ekonomi digital. Apa saja sih 8 unicorn yang ada di Indonesia saat ini?
-
GoTo
Menurut laporan CB Insight, Tokopedia dan Gojek (GoTo) memiliki valuasi terbesar yakni US$ 18 miliar atau sekitar Rp 256,55 triliun (kurs Rp 14.253/US$). Nominal ini pun membawa GoTo menjadi satu-satunya decacorn di Indonesia. -
J&T Express
J&T Express berada di posisi kedua. J&T Express baru masuk ke deretan unicorn Indonesia awal 2021 ini. Perusahaan yang didirikan oleh mantan eksekutif Oppo yaitu Jet Lee dan Tony Chen itu bergerak di bidang ekspedisi dan logistik.
Masuknya J&T Express dalam jajaran unicorn di Tanah Air dirilis oleh firma riset CBInsight yang menyebutkan valuasi senilai US$ 7,8 miliar.
- Bukalapak
Bukalapak merupakan perusahaan teknologi yang memiliki bisnis utama yang hampir sama dengan Tokopedia yaitu marketplace. Pada Juli 2021, valuasi Bukalapak diperkirakan mencapai US$ 3,5 miliar.
Per 6 Agustus 2021, Bukalapak resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten BUKA. Di periode awal IPO, harga saham BUKA sempat melonjak di atas Rp1.100 per lembar. Angka ini jauh di atas penawaran, Rp850 per lembar.
BACA JUGA : Tandai Nih! Gerhana Bulan 19 November Mendatang
Didirikan pada 2010, Bukalapak telah melayani lebih dari 6 juta pelapak, 5 juta mitra Bukalapak, dan 90 juta pengguna aktif. Status Unicorn sendiri mulai disandang Bukalapak per 2017 lalu dalam Industri ekonomi digital . Dengan mitra yang cukup banyak, Bukalapak juga dianggap punya peran penting dalam mendukung iklim UMKM nasional.
- Traveloka
Traveloka dikenal sebagai perusahaan yang memiliki layanan pemesanan tiket transportasi, pemesanan hotel, hingga penyewaan kendaraan. Perusahaan teknologi dengan layanan pemesanan jasa transportasi ini diperkirakan memiliki valuasi lebih dari US$ 3 miliar.
Seiring berjalannya waktu, lini bisnis Traveloka juga merambah ke layanan gaya hidup, direktori kuliner, hingga jasa keuangan. Khusus jasa keuangan, Traveloka menawarkan solusi pembayaran dan asuransi. Aplikasi traveloka sendiri telah diunduh lebih dari 60 juta kali oleh pengguna.
- OVO
OVO dikenal sebagai perusahaan yang memiliki layanan dompet digital. Pada saat ini, aplikasi OVO dapat digunakan untuk keperluan pembayaran sampai investasi.
Valuasi OVO diperkirakan mencapai US$ 2,9 miliar pada 2020. Dibentuk oleh salah satu grup bisnis besar di Indonesia yaitu Lippo Group, OVO diluncurkan pada 2017.
Seiring berkembangnya bisnis perusahaan, OVO yang dikenal dengan warna khas ungu itu kemudian digandeng oleh Tokopedia sebagai platform pembayaran digital di marketplace tersebut. Kerjasama itu meningkatkan jumlah pengguna di kedua belah pihak.
- OnlinePajak
Belum banyak masyarakat mengetahui bahwa ada satu lagi startup yang berstatus unicorn. Dialah OnlinePajak, sebuah platform manajemen pajak. OnlinePajak melayani penghitungan besaran pajak tertanggung yang harus dibayarkan wajib pajak (WP), memfasilitasi setoran, sampai surat pemberitahuan (SPT) tahunan.
Per Juli 2021, OnlinePajak tercatat memiliki valuasi US$ 1,7 miliar. Beberapa investor dengan kontribusi tertinggi kepada OnlinePajak adalah Sequoia Capital India, Warburg Pincus, dan Altos Ventures.
- Ajaib
Ajaib merupakan startup unicorn Indonesia di bidang fintech yang fokus pada layanan investasi yang aman, terpercaya, dan terjangkau.
Dalam waktu kurang lebih empat tahun, Ajaib sukses meraih lebih dari satu juta pengguna dan mendapatkan pendanaan series B hingga USD 243 Juta atau Rp3,46 Triliun pada 2021.
Sejalan dengan meningkatnya kesadaran berinvestasi di Indonesia, Ajaib menjadi startup tercepat yang menjadi unicorn dengan valuasi sebesar US$ 1 miliar.
- Xendit
Xendit didirikan oleh Moses Lo pada tahun 2015. Startup fintech ini menyediakan layanan berupa sistem pembayaran (payment gateway) untuk memudahkan proses transaksi pelaku bisnis, mulai dari UMKM, startup, e-commerce, hingga perusahaan besar.
Xendit baru saja mengumumkan perolehan pendanaan Seri C senilai USD 150 juta atau Rp 2,1 triliun. Hal itu yang mendongkrak Xendit sejajar dengan Gojek maupun Tokopedia. Xendit masuk ke dalam daftar unicorn di tanah air dengan valuasi sebesar US$ 1 miliar seperti Ajaib.
Sebagai informasi, unicorn merupakan sebutan bagi startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar. Sedangkan decacorn memiliki valuasi lebih dari US$ 10 miliar.
(#unicorn #decacorn #strartup #indonesia #unicornindonesia #unicornindonesia2021 #daftarunicorn #daftarunicorn2021 #startup #startupindonesia)