Tradisi Maulid Nabi merupakan sebuah perayaan yang dilakukan dalam rangka memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk rasa cinta umat kepada sang Nabi. Secara etimologi, istilah “maulid” berasal dari bahasa Arab w-I-d yang berarti “kelahiran”.
Tradisi ini banyak dilakukan oleh umat Islam di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. Peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW ini digelar setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriyah. Pada tahun ini, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada 19 Oktober 2021. Pada hari itu, ditetapkan sebagai hari libur nasional. Akan tetapi, libur peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bergeser ke tanggal 20 Oktober 2021.
Bicara soal tradisi Maulid Nabi, tentu di tiap negara memiliki tradisi yang terbilang unik dalam merayakannya. Di Indonesia sendiri, umat Islam merayakan Maulid Nabi dengan berbagai cara. Ragam perayaan itu pada umumnya didasarkan pada kebiasaan dan adat istiadat daerah setempat.
BACA JUGA : Tahukan kamu aplikasi Sosial Media Path yang dulu terkenal, sekarang sudah hilang?
Terdapat beragam tradisi unik yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Namun kita akan membahas hanya 3 tradisi unik. Simak 3 ulasan berikut ini.
- Muludhen
Acara ini kerap digelar oleh warga Pulau Madura, Jawa Timur dan biasanya diisi dengan pembacaan riwayat hidup Nabi (barzanji) dan ceramah keagamaan yang juga menceritakan kebaikan Sang Nabi semasa hidupnya.
Tepat pada 12 Rabiul Awal, masyarakat akan banyak berkunjung ke masjid untuk merayakan Maulid Agung. Saat merayakannya, para perempuan biasanya akan membawa talam yang di atasnya berisi tumpeng yang dikelilingi oleh beragam buah yang ditusuk dengan lidi dan dilekatkan.
-
Ngalungsur Pusaka
Di Kabupaten Garut, Jawa Barat, tradisi Maulid Nabi dirayakan dengan melaksanakan upacara Ngalungsur, yaitu proses upacara ritual di mana barang-barang pusaka peninggalan Sunan Rohmat (Sunan Godog/Kian Santang) setiap setahun sekali dibersihkan atau dicuci dengan air bunga-bunga dan digosok dengan minyak wangi supaya tidak berkarat yang difokuskan di Kampung Godog, Desa Lebak Agung, Kecamatan Karangpawitan. -
Keresen
Bagi yang pernah ke Mojokerto, Jawa Timur saat Maulid Nabi, pasti tidak asing dengan tradisi berebut hasil bumi yang dipasang di pohon Keres. Tradisi ini disebut dengan Keresen.
Tidak hanya hasil bumi saja, ada juga pakaian yang turut diletakkan di pohon keres untuk nantinya diperebutkan banyak orang. Kenapa di pohon keres? Sebab, menurut tradisi orang Mojokerto, pohon Keres yang menghasilkan banyak buah menyimbolkan kelahiran Nabi Muhammad yang membawa berkah untuk masyarakat luas.
Menarik bukan tradisi unik perayaan Maulid Nabi dari berbagai daerah di Indonesia?