Pada 2020 E-Commerce Juga Terimbas Pandemi Covid-19
Pandemi virus COVID-19 memang berdampak cukup besar terhadap berbagai sektor, kondisi ekonomi ambruk akibat menyebarnya virus COVID-19 ke seluruh dunia. Begitu juga di Indonesia. Agar penyebaran Virus COVID-19 tidak meluas, pemerintah mengimbau masyarakat untuk membatasi aktivitas di luar rumah. Bekerja dari rumah. Berbisnis dari rumah. Sekolah dari rumah dan sebagainya.
Sektor e-commerce termasuk salah satu bidang usaha yang ikut terpukul baik dari sisi keyakinan maupun peluang usahanya. Kondisi ini bisa dipotret dari Indeks Transaksi e-Commerce yang dibuat oleh We Are Social pada 2021.
Salah satu unit usaha teratas yang mampu bertahan meski tak lepas dari pandemi yaitu supermarket. Pada 2020 E-Commerce Juga Terimbas Pandemi Covid-19. Indeks tertinggi pernah dicapai pada Oktober di angka 246 poin dan kemudian turun di akhir tahun. Sebelumnya, indeks ini sempet terperosok selama enam bulan dan berada di titik terendah pada bulan Agustus.
Industri lain seperti fashion, retail dan konsumer juga turut terimbas. Pariwisata menjadi industri yang paling tertekan pada masa pandemi ini.
Pada masa pandemi covid-19 ini, sektor e-commerce termasuk salah satu bidang usaha yang ikut terpukul baik dari sisi keyakinan maupun peluang usahanya. Kondisi ini bisa dipotret dari Indeks Transaksi e-Commerce yang dibuat oleh We Are Social pada 2021. Gambaran industri supermarket adalah unit usaha teratas yang mampu bertahan meski tak lepas dari pandemi.
Digitalisasi sistem pembayaran mendorong pesatnya transaksi ekonomi digital melalui e-commerce di tengah pandemi Covid-19. Pada 2020 terdapat kenaikan nominal transaksi e-commerce 29,6% dari Rp 205,5 triliun pada 2019 menjadi Rp 266,3 triliun.
Sejalan dengan pesatnya transaksi e-commerce tersebut, transaksi pembayaran digital juga meningkat pesat yang tercermin dari volume penggunaan uang elektronik dalam transaksi e-commerce. Kenaikan volume tersebut menyebabkan pangsa penggunaan uang elektronk dalam transaksi e-commerce pada kuartal IV 2020 mencapai 41,71%, jauh melebihi pangsa penggunaan metode transfer bank dan tunai yang masing-masing hanya mencapai sekitar 20,23% dan 19,01%.
Indeks Transaksi e-Commerce ini merupakan gambaran nilai transaksi secara online yang dilakukan oleh pengguna di seluruh dunia. Data dikumpulkan bulanan dari periode Januari-Desember 2020. Jumlah transaksi dibentuk dari 30 miliar session dan lebih dari 150 miliar page view yang diakses dari berbagai jenis perangkat baik dekstop maupun mobile.feb.