Ruangguru: Akusisi Startup
Startup pendidikan populer, Ruangguru Akusisi Startup “Schoters”, startup penyedia bimbingan bahasa asing dan beasiswa luar negeri. Langkah ini dilakukan Ruangguru di tengah kasus harian Covid-19 yang mulai menurun dan pembelajaran tatap muka yang sudah marak digelar. Tidak diungkapkan berapa nilai kesepakatan dalam aksi korporasi ini.
Siapa Startup “Schoters”?
Schoters didirikan pada 2018 dan telah membantu puluhan ribu pelajar di Indonesia lulus di lebih dari 400 perguruan tinggi luar negeri. Schoters menyediakan layanan konsultasi pendaftaran kampus, bimbingan pendaftaran kuliah, persiapan tes kompetensi bahasa asing, seperti GMAT, IELTS, atau TOEFL, kursus bahasa asing, penerjemahan dokumen, cicilan biaya perkuliahan, hingga tes masuk kuliah di luar negeri.
CEO Schoters Radyum Ikono menjelaskan layanan perusahaannya akan terintegrasi ke ekosistem Ruangguru yang sudah memiliki sekitar 30 juta pengguna. Aksi korporasi ini pun membantu penetrasi layanan Schoters ke pasar.
Sejak beroperasi pada tahun 2018, Schoters mengklaim telah membantu puluhan ribu pelajar Indonesia diterima di lebih dari 400 perguruan tinggi di luar negeri, di antaranya Harvard University, Seoul National University, hingga Imperial College London.
Kenapa Ruangguru Akusisi Startup “Schoters”?
Pendiri dan Direktur Utama Ruangguru Belva Devara mengatakan, Ruangguru mengakuisisi Schoters sebagai upaya menambah vertikal bisnis lainnya di bidang pendidikan.
CEO Schoters Radyum Ikono mengatakan, proses pendekatan untuk akuisisi sebenarnya sudah dilakukan sejak November 2021. Namun, secara resmi akuisisi terjadi pada pekan lalu. Ia tidak mengungkapkan besarnya nilai akusisi Schoters oleh Ruangguru. Hanya, menurutnya setelah akuisisi ini akan ada integrasi produk antara Schoters dan Ruangguru.
Sebelumnya, Ruangguru pada pertengahan Juni lalu mengakuisisi Kalananti, startup penyedia pelatihan coding untuk anak-anak usia 5 hingga 12 tahun. Co-founder dan Direktur Utama Ruangguru Belva Devara memandang Kalananti memiliki kurikulum yang bagus. Pelatihan coding Kalananti pun dinilai berhasil mendapatkan tingkat kepuasan pengguna yang tinggi.
Menilik situs resminya, Kalananti menawarkan tiga program pelatihan coding, yaitu Coding & Innovation, Game Coding Bootcamp, serta Kalananti Holiday Program. Kalananti menggunakan medium video gim untuk mempermudah anak-anak memahami materi.
Setelah bergabung di Ruangguru, Kalananti akan fokus pengembangan produk pembelajaran coding untuk anak karena kini memiliki sumber daya yang lebih lebar, tidak seperti sebelumnya. Sebenarnya, selain coding, Kalananti punya beberapa produk edukasi lainnya, namun yang akan menjadi fokus untuk beberapa waktu ke depan adalah coding sebelum kembali menyeriusi produk lainnya.
Keuntungan Bagi Pengguna Ruangguru
Sebelumnya hanya bimbingan belajar ke Universitas Indonesia (UI) atau Institut Teknologi Bandung (ITB), kini bisa bimbingan belajar ke Universitas luar negeri. Selain itu, para pengguina Ruangguru dapat mempersiapkan diri kuliah ke luar negeri dengan bantuan Schoters.
Valusi Startup Ruangguru Meningkat Drastis!
Di sisi lain, Ruangguru telah menggaet 38 juta pengguna. Jumlah ini melonjak dibandingkan pertengahan tahun lalu 25 juta. Jumlahnya juga meningkat dari 15 juta pada 2019 menjadi 22 juta per awal 2020.
Ruangguru dikabarkan telah meraup untung. Tech In Asia melaporkan bahwa Ruangguru mencatatkan untung US$ 1,8 juta tahun lalu dibandingkan 2019 yang mengalami kerugian operasional US$ 31,9 juta. Ruangguru mampu meraih profitabilitas meski menggandakan biaya tunjangan karyawan.
Sumber Tech In Asia yang akrab dengan Ruangguru juga mengatakan, valuasi startup pendidikan ini melampaui US$ 800 juta tahun lalu. Ini artinya, butuh US$ 200 juta untuk Ruangguru menyandang status unicorn. Berdasarkan survei Daily Social pada kuartal pertama tahun ini, Ruangguru merupakan startup pendidikan terpopuler.
Bagaimana Pendapatmu?
Bagikan dengan Kami!
Oesman, One Stop Marketing Solution!