Terimakasih Greysia-Apriyani Gold Medal Winner
Medali emas diperoleh Indonesia dari cabang olahraga bulu tangkis Olimpiade Tokyo lewat ganda putri Greysia Polii & Apriyani Rahayu. Greysia (33 tahun) dan Apriyani (24 tahun) saat ini berada di peringkat keenam bulu tangkis dunia, berhasil mengatasi perlawanan wakil China, Qing Chen Chen (24 tahun) dan Yi Fan Jia (24 tahun) yang menempati ranking ketiga dunia, pada final Olimpiade Tokyo 2020.
Bertanding di Musashino Forest Sport Plaza, Greysia Polii & Apriyani Rahayu menang dengan skor 21-19, 21-15 dalam tempo 55 menit. Kemenangan ini membuat Greysia & Apriyani berhak membawa pulang medali emas Olimpiade Tokyo 2020 & memastikan Greysia & Apriyani mencetak sejarah sebagai ganda putri Indonesia pertama yang berhasil menyabet medali emas Olimpiade.
Ini juga menjadi medali emas pertama Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020. Dengan tambahan emas dari Greysia & Apriyani, Indonesia melesat ke peringkat ke-34 yang sebelumnya menempati posisi ke-57.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu tak kuasa menahan air mata bahagia atas rasa bangga mereka bisa meraih medali emas Olimpiade 2020 Tokyo.
Greysia mengaku sangat bersyukur bisa meraih medali emas setelah dua Olimpiade sebelumnya gagal menyumbang medali.
Ia pun tak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah mendukungnya bersama dengan Apriyani dan tak lupa kepada pemerintah yang telah memberikan perhatian lebih kepada olahraga Indonesia termasuk dirinya.
“Kami berdua benar-benar bersyukur dan berterima kasih kepada tuhan, kepada masyarakat Indonesian yang tidak henti-hentinya mendukung kami, kami tahu walaupun kami jarang-jarang main sosial media,” kata Greysia.
“Kalian mendoakan kami luar biasa, keluarga, pemerintah, semua petinggi-petinggi di Indonesia, Pak Presiden dan semaunya yang benar-benar mendoakan kami. Kami sangat bersyukur sekali, karena kami bisa dapat ini berkat dukungan dari masyarakat Indonesia,” sambungnya.
Seperti diketahui, pencapaian ganda putri meraih medali emas Olimpiade 2020 Tokyo telah mengukir sejarah baru bagi bulutangkis Indonesian sejak badminton dipertandingkan pada 1992 di Olimpiade. Terlebih, di Olimpiade Tokyo ini ganda putri bukan lah nomor yang ditargetkan bisa mendulang medali emas. Torehan ini juga sekaligus melanjutkan tradisi medali emas dari cabor badminton di Olimpiade. Terakhir pada Olimpiade 2016 silam, ganda campuran Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad sukses mempersembahkan emas untuk Indonesia. feb.