Twitter menguji coba fitur keamanan baru yang bisa digunakan pengguna untuk memblokir akun yang mengirimkan pelecehan dan ujaran kebencian secara otomatis.
Fitur ini dapat memblokir akun secara otomatis selama tujuh hari jika ketahuan mengirimkan cuitan berisi ujaran kebencian atau mengirimkan balasan yang berulang-ulang. Fitur Safety mode ini dapat diaktifkan dan dinonaktifkan di Setting Aplikasi Twitter.
Akun yang sudah diblokir secara otomatis tidak akan bisa mengikuti akun pengguna yang memblokir, melihat cuitan, atau mengirimkan direct message selama satu minggu. Tapi jika sistem Twitter melakukan kesalahan dan memblokir akun yang tidak bermasalah, pengguna bisa mencabut blokirnya kapan saja lewat pengaturan.
Fitur baru ini juga dibuat cukup cerdas, sehingga akan mempertimbangkan hubungan yang sudah ada, jadi akun yang diikuti atau sering berinteraksi tidak akan diblokir secara otomatis. Begitu fitur ini diaktifkan oleh pengguna, sistem akan memblokir akun secara otomatis selama tujuh hari jika ketahuan mengirimkan cuitan berisi ujaran kebencian atau mengirimkan balasan yang berulang-ulang
Baca Juga : Instagram Down Di Berbagai Negara
Saat ini fitur Safety Mode masih diuji coba secara terbatas yang melibatkan ‘feedback group’ di iOS, Android, dan Akun yang sudah diblokir secara otomatis tidak akan bisa mengikuti akun pengguna yang memblokir, melihat cuitan, atau mengirimkan direct message selama satu minggu. Tapi jika sistem ini melakukan kesalahan dan memblokir akun yang tidak bermasalah, pengguna bisa mencabut blokirnya kapan saja lewat pengaturan.
Twitter pertama kali memamerkan Safety Mode fitur keamanan armor level 4-nya ini pada bulan Februari, namun masih belum diketahui kapan fitur ini akan diluncurkan.
Fitur ini akan melengkapi fitur keamanan Twitter lainnya seperti menyembunyikan balasan, membatasi akun yang boleh membalas cuitan, dan mengeluarkan peringatan jika pengguna berencana mengirimkan cuitan yang berpotensi melecehkan.
Meski telah mengenalkan deretan fitur keamanan, pelecehan dan ujaran kebencian masih menjadi masalah besar bagi Twitter.
Pengumuman fitur baru Twitter ini muncul setelah Instagram meluncurkan fitur serupa pada bulan lalu untuk mengekang konten kasar dan rasis.